Pernah mendengar tentang survey pemetaan? Kata survey akrab dengan pengertian pengumpulan data dari sesuatu yang sedang diteliti. Sedangkan peta dikenal sebagai gambaran yang dibuat secara kartografis dari permukaan bumi pada suatu bidang datar menggunakan proyeksi dan skala tertentu. Survey pemetaan dapat disimpulkan sebagai suatu teknik pengumpulan data melalui suatu proses pengukuran untuk menentukan suatu posisi relatif di atas permukaan bumi yang berbentuk tidak beraturan.
Seiring kemajuan teknologi yang sangat pesat, survey pemetaan sangat diperlukan di berbagai bidang. Hasil dari survey pemetaan menjadi bahan dan data yang digunakan dalam membuat keputusan untuk perencanaan dan kebijakan tertentu. Ditambah dengan didukung oleh kemajuan teknologi survey pemetaan, maka hasil yang diperoleh bisa didapatkan dengan kualitas yang baik dan akurasi yang tinggi.
Tujuan Survey Pemetaan
Sesuai dengan pengertiannya, tujuan dari survey pemetaan yaitu untuk memetakan atau menggambarkan suatu area permukaan bumi. Secara umum, survey pemetaan bertujuan untuk menentukan hal-hal sebagai berikut:
- Posisi, survey pemetaan dilakukan untuk menentukan posisi berbagai bentuk di atas permukaan bumi
- Ketinggian, untuk mengetahui ketinggian berbagai benda melalui pengukuran berdasarkan ketinggian muka air laut diperlukan adanya survey pemetaan
- Bentuk dan Relief Tanah, survey pemetaan juga digunakan dalam menentukan bentuk serta relief tanah melalui pengukuran dan pengolahan data yang diperoleh
- Jarak, pengukuran jarak dari suatu titik dengan titik yang lain dapat dihitung melalui survey pemetaan
- Luas, survey pemetaan dapat digunakan dalam menghitung luas suatu area yang dipetakan
Survey pemetaan umumnya dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah dengan melakukan pengukuran Kerangka Dasar Horizontal (KDH), Kerangka Dasar Vertikal (KDV) dan pengukuran titik-titik detail situasi. Masing-masing metode memiliki kegunaannya sendiri seperti pengukuran KDH untuk mendapatkan data koordinat XY, pengukuran KDV untuk mendapatkan data ketinggian MSL (Mean Sea Level) dan pengukuran titik-titik detail untuk mendapatkan data koordinat dan data ketinggian dari titik-titik detail yang diukur.
Dalam melakukan survey pemetaan, pengukuran tidak dapat dilakukan tanpa bantuan alat ukur. Kebutuhan akan ketelitian dan akurasi yang tinggi mengharuskan proses pengukuran pada survey pemetaan dilakukan dengan alat untuk mengukur jarak dan sudut. Alat-alat yang digunakan diantaranya adalah meteran, rambu ukur, waterpass, GPS (Global Positioning System), theodolite dan alat ukur lainnya.
Contoh penggunaan survey pemetaan dalam dunia kerja yaitu survey pertambangan, survey konstruksi, survey hidrografi dan jenis survey lainnya tergantung dengan kebutuhan jasa survey pemetaan yang diperlukan. Survey pemetaan dapat dipelajari pada beberapa jurusan seperti jurusan Teknik Geodesi, Teknik Sipil dan jurusan yang mempelajari survey pemetaan lainnya.
