Sebelum pekerjaan pertambangan dilakukan, perlu adanya pemetaan dan data/informasi mengenai hal-hal yang menyangkut tentang area tambang tersebut sebagai petunjuk (guide) yang digunakan untuk pekerjaan tambang kedepannya. Seseorang yang menyediakan data tersebut adalah surveyor tambang. Surveyor tambang merupakan seseorang yang bertugas untuk menentukan batas-batas properti secara legal dengan menyediakan data atau informasi melalui site survey maupun secara langsung di lapangan.
Surveyor biasanya melakukan pengukuran, pengolahan data hasil survey dan melaporkan pekerjaan penggalian apabila mendekati tempat dengan potensi bahaya seperti gas-gas berbahaya, semburan batu (rock burst), dan permukaan tanah yang dapat membahayakan pekerjaan pertambangan tersebut. Selain itu, surveyor tambang bertugas menyediakan peta-peta kerja geologi, peta untuk perizinan tambang, pengukuran topografi original maupun penentuan titik lokasi pengeboran.
Seseorang yang bekerja sebagai surveyor tambang harus mengetahui apa saja tugasnya dalam pekerjaan tersebut untuk menghindari terjadinya kesalahan dan kecelakaan di tempat kerja. Adapun tugas seorang surveyor tambang diantaranya yaitu:
Tahap Eksplorasi
Pada tahap eksplorasi, surveyor tambang bertugas untuk menentukan lokasi secara tepat dari objek yang akan dikerjakan dalam proyek tambang. Sebelum melakukan hal tersebut, terlebih dahulu dilakukan studi literatur terhadap data, peta dan laporan yang sudah ada sebelumnya mengenai area yang akan disurvey.
Untuk mengetahui apakah lokasi tersebut memiliki prospek yang baik, selanjutnya dilakukan sampling dengan memperbanyak sumur uji (lubang bor) untuk mendapatkan data yang lebih teliti mengenai penyebaran, kemiringan, kedalaman dan ketebalan volume cadangan. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk 2D maupun 3D.
Tahap Konstruksi
Surveyor bertugas dalam memastikan kembali posisi objek secara geometris di lapangan (setting out), volume tambang, perhitungan cadangan, perhitungan sudut kemiringan dan menentukan kapasitas tanah cut and fill yang akan digunakan. Termasuk di dalamnya pengawasan dan pengecekan kapasitas alat serta desain jalan dan bentuk tambang yang harus dikerjakan.
Selain itu surveyor tambang bertugas dalam melakukan pengawasan terhadap ketepatan pelaksanaan konstruksi berdasarkan perencanaan dan melakukan pemetaan kembali dari pekerjaan-pekerjaan yang telah dikerjakan, baik yang berada di permukaan tanah maupun yang berada di bawah tanah.
Tahap Eksploitasi
Surveyor bertugas dalam melakukan pemetaan secara berkala mengenai perkembangan atau kemajuan proyek pertambangan yang sedang dikerjakan. Pemetaan ini meliputi pekerjaan permukaan tanah (tambang terbuka) dan bawah tanah (tambang tertutup).
Pekerjaan surveyor tambang terbuka dikategorikan sebagai pekerjaan geodesi rendah (plane geodesi). Hal ini dikarenakan area tambang relatif tidak luas sehingga kelengkungan bumi dapat diabaikan. Pekerjaan ini identik dengan melakukan land clearing agar bagian tanah yang menutupi area galian dapat dipindahkan ke tempat penimbunan.
Sedangkan pada pekerjaan tambang tertutup, endapan bahan galian industri seperti bijih, logam, emas dan mineral lainnya tersebar secara tidak merata sehingga dibutuhkan pemetaan sebagai petunjuk arah penambangan yang mengikuti endapan bahan galian tersebut.
Pada setiap pekerjaan terutama pertambangan tidak terlepas dari berbagai kesalahan. Kesalahan ini dapat terjadi secara sistematis maupun kesalahan akibat human error. Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi diantaranya adalah kesalahan data-data survey, kesalahan pembuatan model cadangan bahan tambang, kesalahan design, kesalahan pengukuran maupun kesalahan rencana galian dan sebagainya.
Kesalahan-kesalahan tersebut berpotensi dilakukan oleh surveyor tambang sehingga dalam hal ini peran surveyor cukup besar dan sangat penting. Seorang surveyor diharuskan menguasai bidangnya dengan baik serta memiliki berbagai macam kemampuan soft skill maupun hard skill yang dapat menunjang pekerjaannya.
