TKP atau tempat kejadian perkara seringkali menjadi salah satu bukti fisik pertama yang harus diamankan. TKP selalu berkaitan dengan investigasi kriminal dimana bukti di tempat ini akan dikumpulkan oleh penyelidik dan penegak hukum. Untuk mendapatkan adegan kriminal yang sebenarnya dibutuhkan berbagai metode investigasi baik dari tim penyelidik maupun tim forensik. Bagian terpenting dari TKP bukan hanya lokasinya, namun orang-orang dan objek yang terdapat pada TKP harus dijaga dan diidentifikasi untuk mendapatkan kesimpulan yang akurat.
Salah satu kesulitan yang dialami oleh tim penyelidik adalah tidak adanya kepastian saat pertama kali mengunjungi lokasi TKP. Terdapat banyak objek yang berpotensi menjadi barang bukti. Untuk melakukan sebuah pengukuran tanpa mengubah posisi suatu objek sulit dilakukan, sedangkan kondisi TKP tidak boleh diubah untuk menjaga agar area pasca-kejadian aman dan tidak rusak.
Pada beberapa kasus kejahatan yang menggunakan senjata api, rekonstruksi penggunaan peluru juga diperlukan sehingga proses investigasi harus menggabungkan beberapa alat dan metode yang berbeda serta melibatkan pihak tim forensik untuk memperoleh hasil yang akurat. Manfaat dari majunya teknologi saat ini sangat membantu tim penyelidik kejahatan. Berbagai teknologi dikerahkan untuk dapat membantu dalam proses investigasi salah satunya adalah teknologi Laser Scanner. Pemindaian menggunakan laser scanner dilakukan untuk menyimpan bukti agar jika terjadi perubahan kesaksian dan pola bukti forensik semuanya dapat dianalisis agar arah penyelidikan tidak salah.
Laser Scanner akan melakukan pemindaian ke seluruh area TKP persis saat pasca-kejadian. Salah satu alat scanner pemetaan forensik secara 3D yang biasanya digunakan adalah Leica RTC360. Leica RTC360 merupakan laser scanner yang memiliki kecepatan perekaman hingga 2 juta point setiap detiknya dengan sistem pencitraan HDR canggih sehingga point clouds 3D berwarna dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 2 menit. Ketelitian alat ini dapat mencapai ukuran milimeter.
Laser scanner akan memindai TKP secara 3D dengan cepat kemudian mengambil data foto area pada radius 360 derajat. Data ini selanjutnya disimpan dalam bentuk data point clouds sehingga dari proses pemindaian tersebut diperoleh jutaan point clouds yang merepresentasikan permukaan objek di TKP. Point clouds ini kemudian diolah menggunakan software sehingga diperoleh model 3D dari area TKP dengan resolusi dan akurasi yang tinggi.
Tim penyelidik dapat menggunakan model 3D ini untuk menganalisis dari sudut pandang saksi, sudut pandang pelaku dan korban serta keterkaitan antar objek di lokasi TKP yang berpotensi digunakan dalam kejadian. Penggunaan model 3D yang menyediakan dokumentasi berbasis data secara menyeluruh menjadikan proses identifikasi TKP oleh tim penyelidik dan forensik dapat dilakukan dengan waktu dan di tempat yang lebih efisien. Selain itu, penyimpanan informasi secara digital memungkinkan tim penyelidik dan forensik dapat meninjau detail terkecil sekalipun serta dapat berbagi informasi tersebut dengan sesama anggota tim kemudian kembali ke TKP virtual untuk mengevaluasi bukti.