Teknologi geospasial menjadi salah satu teknologi yang berkembang pesat dan sering digunakan untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan lokasi geografis. Teknologi geospasial berhubungan dengan lokasi atau posisi secara geografis yang biasa disebut dengan data spasial. Sering kali data spasial dimanfaatkan untuk bidang geografi terutama untuk pemanfaatan sumber daya alam dan kewilayahan.
Salah satu industri yang memanfaatkan teknologi geospasial adalah industri pertambangan. Pertambangan adalah industri yang mengelola sumber daya alam dengan melalui berbagai tahapan kegiatan seperti penelitian, pengelolaan, pengusahaan mineral serta kegiatan pascatambang. Teknologi geospasial memiliki peran penting mulai dari tahap awal eksplorasi, pengembangan, produksi, operasional hingga rehabilitasi lingkungan pertambangan.
Pemanfaatan teknologi geospasial dalam tahap eksplorasi pertambangan telah dilakukan sejak lama dengan mengumpulkan data terkait lokasi dan mineral tambang. Tahap eksplorasi harus dilakukan secara detail dan menyeluruh agar tidak ada yang terlewat sehingga proses analisis dan pengelolaan dapat dimaksimalkan. Selain berperan dalam tahap eksplorasi, penerapan teknologi geospasial juga mulai diterapkan dalam kegiatan produksi pertambangan. Dalam dunia teknologi informasi, SIG (Sistem Informasi Geospasial) dapat membantu mengelola informasi terkait operasi pertambangan yang terintegrasi dalam data geospasial. Dengan melakukan sinkronisasi dan mengintegrasikan data antar bidang di industri pertambangan maka akan memudahkan dalam mempelajari, menganalisis dan meningkatkan hasil produksi komoditas mineral serta batu bara.
Mengikuti sistem kerja saat ini dimana segala sesuatu dicatat secara realtime, penggunaan teknologi geospasial mampu memberikan solusi dan meningkatkan efisiensi dalam produksi pertambangan. Beberapa perusahaan besar melakukan kegiatan pertambangan hingga pada lokasi terpencil dan area yang cukup sulit dijangkau seperti di bawah tanah. Sedangkan saat melakukan pertambangan, pemantauan data dan kondisi lapangan tetap harus dilakukan secara realtime. Penggunaan teknologi geospasial seperti ArcGIS-Server internal perusahaan yang dihubungkan dengan Sistem WebGIS portal dapat dimanfaatkan untuk memantau jalannya operasi tambang secara komprehensif dan realtime.
Setelah proses kolektif data selesai, proses selanjutnya yaitu visualisasi data pada peta sehingga data tersebut dapat dianalisis dan diolah menjadi informasi yang bermanfaat. Berdasarkan informasi ini maka organisasi atau petugas dapat melakukan analisis lebih lanjut dan membuat keputusan serta kebijakan yang berpotensi untuk meningkatkan produksi pertambangan secara berkelanjutan.
Semakin berkembangnya teknologi spasial yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan dan kebutuhan, maka proses untuk meningkatkan produksi pertambangan juga dapat direalisasikan dengan lebih mudah. Selain memiliki kelebihan tersebut, penggunaan teknologi geospasial tentu saja memiliki kekurangan seperti memungkinkan terjadinya pengurangan jumlah tenaga kerja yang digantikan oleh teknologi. Adapun berbagai kelebihan dan kekurangan ini, teknologi akan terus berkembang disertai dengan masalah yang muncul dan solusi yang dipakai dalam mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga penting bagi perusahaan maupun pekerja agar dapat beradaptasi dengan lingkungan dan perkembangan zaman.